Semenjak mewabah di sejumlah negara, COVID-19 selalu terdengar di teliga, berbagai media asing maupun lokal telah memberitakan kenaikan drastis korban akibat wabah ini, angka yang begitu mengkhawatirkan membuat sejumlah negara memberlakukan lock down, tapi lain halnya dengan negara kita, pembatasan sosial berskala besar adalah opsi terbaik yang diambil pemerintah, akibatnya sangat sulit di prediksi kapan berakhirnya wabah ini ditambah lagi masyarakat yang tidak mengindahkan seruan pemerintah, jadi jangan heran angka terkonfirmasi positif di negeri ini kian bertambah dari hari ke hari..
ada banyak pertimbangan mengapa pemerintah tidak mengambil langkah lockdown, salah satunya ingin menjaga stabilitas ekonomi. tapi faktanya telah banyak perusahaan merasakan dampaknya, operasional yang terbatas dan menurunnya daya beli selain sektor pangan membuat trafik pendapatan mengalami penurunan drastis, pelaku usaha pun harus memutar otak menyusun berbagai skenario menghadapi covid 19 agar tetap sustainable. beberapa pelaku usaha telah melakukan opsi PHK secara besar-besaran, adapula yang melakukan pemangkasan gaji untuk beberapa bulan kedepan dengan upaya meneka operasional cost yang tinggi, tapi opsi ini justru sangat mencambuk pekerja informal dan swasta, pasalnya mereka harus tetap bekerja dan menerima upah ditengah pandemi ini demi memberi sesuap nasi untuk anak istri mereka di rumah ditambah debtor yang sangat tidak mengerti himbauan OJK.
Betapa pusingnya pemerintah memikirkan nasib rakyatnya kedepan..
#MariBersamaDukungPemerintah
#DirumahAja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar