Monumen di kota Parepare - Indonesiaku Bicara

Breaking

Minggu, 30 Desember 2012

Monumen di kota Parepare


Monumen Korban 40.000 Jiwa Kota Parepare
Monumen korban 40.000 jiwa merupakan saksi sejarah atas gugurnya 23 pejuang oleh pasukan belanda  yang dipimpin oleh Onder Luitenant Vermeulen pada tanggal 14 Januari 1947. Militer belanda pada saat itu menggiring ke 23 pejuang tersebut yang sedang ditahan di markas MP (sekarang Asrama CPM)
parepare menuju terminal yang sekarang ini menjadi monumen korban 40.000 jiwa yang terletak di depan mesjid Agung Parepare.
Ke-23 pejuang tersebut adalah makkarumpa daeng parani, a.Isa, a.sint, abdul rasyid, la nu’mang, muh. Kurdi, abdul muthalib, lasiming, puang side, la sibali, oyo, la sube, a.mappatola, a.pamusureng, abubakar caco, a.etong, bahrong, ha abubakar, osman salengke, la upe, la beddu, la side, dan haruna. Nama-nama tersebut kerap kita jumpai sebagai nama jalan di perepare dan ini merupakan bentuk penghargaan pemerintah kepada mereka.
Mareka dijajarkan dan ditembak di monumen korban 40.000 jiwasekarang ini. Namun salah seorang perempuan yang sedianya akan ditembak akhirnya dikeluarkan dari barisan. Korban penembakan tersebut diangkut dengan truk sebagai syuhada tanpa dimandikan dan dikafani. Mereka pun dikebumikan bersama dalam satu lubang di pekuburan la beru yang sekarang ini merupakan taman kusuma parepare.
Pemerintah kota parepare membangun monumen korban 40.000 jiwa sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa-jasa pahlawan yang rela mempertaruhkan nyawanya demi kemerdekaan. Selain itu pemerintah juga turut melestarikan bangunan bersejarah ini yang dianggarkan dalam APBD kota parepare.
PARA PAHLAWAN KEMERDEKAAN RI  YANG GUGUR DI TEMPAT INI PADA TANGGAL 14 JANUARI 1947
No.
Nama
Asal
1
Makkarumpa Daeng Parani
PARE- PARE
2
A.Mappatola
PARE- PARE
3
La Nu’mang
PARE- PARE
4
A.Sinta
SIDRAP
5
A. Isa
SAWITTO
6
A. Rasyid
PARE- PARE
7
P. side
SIDRAP
8
Osman Salengke
PARE- PARE
9
H. A. Abubakar
PARE- PARE
10
Muh. Kurdi
JAWA
11
A. letong
PARE- PARE
12
A. muh Amin
PARE- PARE
13
Haruna Lakajang
SIDRAP
14
A. pammusureng
PARE- PARE
15
Abubakar Caco
PARE- PARE
16
Bakrong Siajang
PARE- PARE
17
Oyo
JAWA
18
Siming
PARE- PARE
19
La sibe
PARE- PARE
20
Abd. Muthalib
PARE- PARE
21
La budu
PARE- PARE
22
Lasibali
PARE- PARE
23
Laupe
PARE- PARE
24
St. Hasna Numang
PARE- PARE
Keterangan no. 24 batal di tembak


Monumen A. Bau Massepe Kota Parepare
Monumen ini diresmikan oleh wakil gubernur angkatan 2007 dan terletak dipertigaan jl. Baso Daeng Patompo, jl. Sultan Hasanuddin dan jl. Andi Makkasau. Andi Abdullah Bau Massepe yang terlahir pada tahun 1929 adalah pejuang heroik dari daerah sulawesi selatan. Ia merupakan panglima pertama TRI divisi hasanuddin dengan pangkat letnan jendral. Ia dianugrahi gelar pahlawan nasional indonesia oleh presiden susilo bambang yudhoyono pada 9 november 2005 dalam kaitan peringatan hari pahlawan 10 november 2005.
Monumen A. Bau Massepe ini di bangun dengan ketinggian ± 3,5 m. Disekitar momumen tersebut terdapat lampu-lampu hias, bunga-bunga atau tanaman yang indah dan juga disekeliling monumen terdapat air mencur yang memlambangkan kesejukan.

Monumen Adipura Kota Parepare
Monumen Adipura ini berdiri dengan kokoh di jalan pinggir laut. Monumen ini letaknya sangat strategis, karena di sekitar monumen ini terdapat pasar malam atau lebih dikenal dengan sebutan “Pasar Senggol”. Monumen ini memiliki tinggi 2,5 m yang diresmikan oleh wakil gubernur angkatan 2007.
Minumen ini adalah anugrah yang didapatkan oleh kota parepare atas keberhasilan masyarakatnya dalam menjaga kebersihan lingkungan. Monumen ini adalah monumen ke-7. Untuk itu sebagai masyarakat kota parepare kita sebaiknya tetap menjaga kebersihan kota ini.
Monumen Perahu Sampan Kota Parepare
Perahu merupakan alat transportasi laut yang sangat dibutuhkan oleh manusia dari dulu hingga sekarang. Peerahu ini memiliki fungsi, salah satunya berpindah dari satu pulau ke pulau lain atau satu pulau itu sendiri.
Monumen inii dibangun karena kota parepare memiliki pelabuhan dan terletak di jl. Mattirotasi. Monumen ini dikelilingi oleh lautan luas dan arena olahraga serta taman bermain. Lapangan ini juga dikenal dengan nama “La Mario” dibangun atas partisipasi BANK BPD SULSEL pada tanggal 3 September 2003.

Monumen Telapak Tangan Prof. Dr. Ir. Bj. Habibie Kota Parepare
Monumen ini dibangun sebagai panghargaan dari pemerintah kota parepare kepada mantan presiden RI, yaituProf. Dr. Ir. Bj. Habibie sebagai putra terbaik kota ini. Sebelum mengikuti acara ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICM) di makassar, pemerintah kota parepare mengambil jejak telapak tangan Prof. Dr. Ir. Bj. Habibie. Bekas jejak telapak tangan Prof. Dr. Ir. Bj. Habibie dipasang dipuncak monumen. Monumen ini memiliki tinggi 4,5 m dan telah diresmikan pada 5 april 2007 oleh bapak Prof. Dr. Ir. Bj. Habibie sendiri.

Monumen Busana Adat SULSEL  Kota Parepare
Letak monumen ini sangat strategis. Monumen ini terletak dipertigaan jl. Bau Massepe dan jl. Mattirotasi, tepatnya di jl. Sumpang Minangae. Ciri khas monumen ini adalah patung seepasang pemuda yang mengenakan busana adat bugis. Bagi suku bugis,busana ini disebut “baju bodo”. Busana ini memiliki berbagai fungsi, salah satunya sebagai perhiasan tubuh yang melambangkan kenggunan seseorang yangmengenakannya. Moonumen ini diresmikan pada hari senin tanggal 13 juli 1987 dan monumen ini juga disebut “taman keluarga sejahtera”.

Monumen Pemuda


Monumen patung pemuda ini didirikan untuk memberri motovasi kepada generasi muda yang ada di kota Parepare agar melanjutkan perjuangan pejaung-pejuang angkatan 45 untuk mempertahankan kemerdekaan dan memajukan kota Parepare dan bangsa Indonesia menjadi salah satu bangsa yang dapat bersaing dengan bangsa-bangsa besar yan ada di dunia dengan cara belajar dengan keras dan giat bekerja.


Tidak ada komentar: