Musim kemarau penjang menyebabkan
kekeringan dan kesulitan mendapatkan air bersih semakin meluas, bahkan
hingga kini sudah ada 13 kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
kesulitan air bersih.
“Daerah yang mengalami kesulitan
mendapatkan air bersih terus bertambah yang mayoritas berada di wilayah
selatan Kabupaten Sukabumi,” kata Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi Usman
Susilo di Sukabumi, Minggu (30/8).
Menurut dia, adapun daerah yang mengalami
kesulitan air bersih antara lain Kecamatan Gegerbitung, Bantargadung,
Warungkiara, Palabuhanratu, Pabuaran, Sagaranten, Cimanggu, Cikakak,
Simpenan dan Cidadap. Tidak menutup kemungkinan jumlah kecamatan yang
melaporkan kasus serupa bertambah.
Hingga ini penanganan kasus kesulitan air
bersih ini baru dilakukan di delapan kecamatan seperti Kecamatan
Gegerbitung, Bantargadung dan Palabuhanratu. Sementara bantuan
pipanisasi yakni Kecamatan Ciracap, Cimanggu, Sagaranten. Bantuan yang
diberikan kepada warga berupa pendistribusian air bersih dan pipanisasi
air.
“Hingga saat ini sudah 480 ribu liter air
bersih yang kami salurkan kepada warga yang kesulitan mendapatkan air
bersih dengan tujuan untuk meringankan penderitaan mereka di tengah
bencana kekeringan ini,” kata dia.
Usman mengatakan, dalam penyaluran
bantuan itu masih terkendala sarana, karena hanya satu truk tanki air
bersih yang dioperasikan itupun milik Palang Merah Indonesia (PMI)
Kabupaten Sukabumi. Maka dari itu, dalam penyaluran pihaknya
memprioritaskan daerah dinilai sangat rawan, kemudian penyaluran
dilakukan secara bergilir dari satu titik ke titik yang lain.
Diperkirakan musim kemarau ini akan
terjadi hingga akhir Desember mendatang, karena informasi dari Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) El Nino masih terus
mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia, sehingga musim kemarau akan
lebih panjang dibandingkan tahun lalu.
Sumber : https://www.aktual.com/kemarau-panjang-13-kecamatan-di-sukabumi-kesulitan-dapat-air-bersih/