PAREPARE, - Ketua RW 5 Jalan Agussalim, Kelurahan Tiro Sompe, Kecamatan Bacukiki Barat, Muslimin, terpaksa menempuh jalan terakhir dengan membonceng jenazah warganya, alm Syamsul Alam (25) dengan kendaraan bermotor. Alternatif tersebut ditempuh lantaran ia mengaku 'dipimpong' petugas Puskesmas Madising na Mario dan Petugas Layanan Call Center 112, Senin (17/5).Muslimin mengakui, jika dirinya telah meminta petugas Puskesmas untuk mengantar jenazah warganya dengan ambulance puskesmas, namun petugas memintanya untuk menghubungi call center 112 lantaran mobil ambulance hanya dapat digunakan bagi orang sakit saja.
"Saya juga sudah coba call center 112 untuk dapat menjemput mobil mayat, tapi jawabannya tidak bisa juga hanya untuk mobil sakit, bukan untuk jenazah. Jadi karena tidak ada solusi yang disampaikan, daripada menunggu sebagai ketua RW saya langsung bawa pulang warga saya, pakai motor karena tidak ada solusi," aku Muslimin.
Sementara, Kepala Puskesmas Madising na Mario, dr Haslindah Kadir, membeberkan, kronologis kejadian, ia menceritakan, pasien masuk di Puskesmas pada pukul 12.25 WITA lalu ditindaklanjuti tim medis dan pada akhirnya menghembuskan nafas terakhir pukul 13.35 WITA.
"Pada saat mau dipulangkan jenazahnya, mobil ambulance di puskesmas tidak digunakan karena sesuai dengan penggunaan ambulance itu hanya untuk mengantar pasien-pasien yang sakit, lalu pihak keluarga pasien ditawarkan untuk menelpon call center katanya ditolak juga," beber Haslinda.
Tetapi kata Haslindah, ia sudah memberikan instruksi kepada para petugas dan stafnya untuk dapat menggunakan mobil ambulance untuk jenazah ketika ada gawat darurat dan sangat mendesak.
"Saya sudah instruksikan, kalau misalnya saya tidak ada dan susah dihubungi, tempuh inisiatif untuk menggunakan mobil ambulance," aku Haslinda dengan nada bersalah.
