Konsepsi tentang Pendapatan - Indonesiaku Bicara

Breaking

Minggu, 16 Juni 2013

Konsepsi tentang Pendapatan


http://indonesiakubicara.blogspot.com/

1.  Pendapatan
Pendapatan sebagai salah satu elemen penentuan laba rugi suatu perusahaan belum mempunyai pengertian yang seragam. Hal ini disebabkan pendapatan biasanya dibahas dalam hubungannya dengan pengukuran dan waktu pengakuan pendapatan itu sendiri.
Secara garis besar konsep pendapatan dapat ditinjau dua segi, yaitu
:
1.  Menurut ilmu ekonomi
       Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikomsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Dengan kata lain pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikomsumsi.
Secara garis besar pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah perubahan penilaian yang bukan diakibatkan perubahan modal dan hutang.
2.  Menurut ilmu akuntansi
Banyak konsep pendapatan didefinisikan dari berbagai literatur akuntansi dan teori akuntansi. Pada dasarnya konsep pendapatan menekankan pada pertumbuhan dan peningkatan jumlah aktiva yang timbul sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan. Konsep dasar pendapatan pada dasarnya adalah suatu proses mengenai arus penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan selama jangka waktu tertentu.
       Untuk menyatakan gambaran yang lebih lengkap mengenai pengertian pendapatan, penulis akan mengutip pendapat yang diambil dari beberapa bacaan.
       Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (1995:No.23) dalam buku Standart Akuntansi Keuangan menyebutkan bahwa pendapatan adalah: “Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”. Jelas disini penerimaan berupa uang maupun ekuivalen yang diterima perusahaan karena melakukan kegiatan-kegiatan yang diterima dikategorikan sebagai pendapatan perusahaan.
Menurut Kuswadi (2006:58), pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul akibat aktivitas normal perusahaan selama satu periode, arus kas masuk itu mengakibatkan kenaikan modal (ekuitas) dan tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Arus masuk adalah hasil dari penjualan produk perusahaan.
Pendapatan timbul karena terjadinya transaksi dan peristiwa ekonomi tersebut :
a.  Penjualan barang, seperti barang dagangan yang dibeli dari pengecer atau tanah dan properti lain yang dibeli untuk dijual kembali
b.  Penjualan jasa, bisa menyangkut pelaksanaan tugas yang secara kontraktual telah disepakati untuk dilakukan selama satu periode atau lebih.
c.   Penggunaan harta perusahaan oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, dan royalty.
Pendapatan yang dimaksud diatas adalah penerimaan bersih dari hasil penjualan barang (yang diproduksi perusahaan atau yang dibeli untuk dijual kembali) atau jasa, bunga, dan royalty sebagai hasil penggunaan harta perusahaan oleh pihak lain. Penghasilan bersih adalah penghasilan setelah dikurangi semua biaya langsung melekat pada penerimaan tersebut, seperti komisi penjualan, retur, rabat, diskon dan sebagainya.
       Sedangkan menurut Accounting Principle Board dikutip oleh Theodorus Tuanakotta (1984:153) dalam buku Teori Akuntansi pengertian pendapatan adalah” Pendapatan sebagai inflow of asset kedalam perusahaan sebagai akibat penjualan barang dan jasa”.
Paton dan Littleton mengemukakan bahwa pengertian pendapatan dapat ditinjau dari aspek fisik dan moneter. Hal ini juga dikemukakan Suwardjono (1984:167) dalam buku teori Akuntansi Perekayasaan Akuntansi Keuangan bahwa dari aspek fisik pendapatan dapat dikatakan sebagai hasil akhir suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan laba. Aspek moneter memberikan pengertian bahwa pendapatan dihubungkan dengan aliran masuk aktiva yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas.
Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dikemukakan oleh para ahli ekonomi maka dapat dikatakan bahwa pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
2.  Karakteristik pendapatan
Pendapatan dari kegiatan normal perusahaan biasanya diperoleh dari hasil penjualan barang ataupun jasa yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan. Pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan normal perusahaan adalah hasil diluar kegiatan utama perusahaan yang sering disebut hasil nonoperasi. Pendapatan non operasi biasanya dimasukkan ke dalam pendapatan lain-lain, misalnya pendapatan bunga.
Ada beberapa karakteristik tertentu dari pendapatan yang menentukan atau membatasi bahwa sejumlah rupiah yang masuk ke perusahaan merupakan pendapatan yang berasal dari operasi perusahaan. Karakteristik ini dapat dilihat berdasarkan sumber pendapatan, produk dan kegiatan utama perusahaan dan jumlah rupiah pendapatan serta proses penandingan.
a.  Sumber Pendapatan
Jumlah rupiah perusahaan bertambah melalui berbagai cara tetapi tidak semua cara tersebut mencerminkan pendapatan. Tambahan jumlah rupiah aktiva perusahaan dapat berasal dari transaksi modal, laba dari penjualan aktiva yang bukan barang dagangan seperti aktiva tetap, surat berharga, hadiah, sumbangan atau penemuan, dan penjualan produk perusahaan. Dari semua transaksi di atas penjualan produk saja yang dapat dianggap sebagai sumber utama pendapatan walaupun laba atau rugi mungkin timbul dalam hubungannya dengan penjualan aktiva selain produk utama perusahaan.
b.  Produk dan kegiatan utama perusahaan
       Produk perusahaan mungkin berupa barang ataupun dalam bentuk jasa. Perusahaan tertentu mungkin sekali menghasilkan berbagai macam produk atau baik berupa barang atau jasa atau keduanya yang sangat berlainan jenis maupun arti pentingnya bagi perusahaan.
Terkadang, produk yang dihasilkan bila dihubungkan dengan kegiatan utama perusahaan atau yang timbul tidak tetap, sering dipandang sebagai elemen pendapatan non operasi, maka pemberian pembatasan tentang
pendapatan sangat perlu, untuk itu produk perusahaan harus diartikan meliputi seluruh jenis barang atau jasa yang disediakan atau diserahkan kepada konsumen tanpa memandang jumlah rupiah relatif tiap jenis produk tersebut atau sering tidaknya produk tersebut dihasilkan.
c.   Jumlah rupiah pendapatan dan proses penandingan
       Pendapatan merupakan jumlah rupiah dari harga jual per satuan kali kuantitas terjual. Perusahaan umumnya akan mengharapkan terjadinya laba yaitu jumlah rupiah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan. Laba atau rugi yang terjadi baru akan diketahui setelah pendapatan dan beban dibandingkan. Setelah biaya yang dibebankan secara layak dibandingkan dengan pendapatan maka tampaklah jumlah rupiah laba atau pendapatan neto.

3.  Pengakuan Pendapatan
       Sesuai dengan konsep akuntansi akrual (accrual accounting), prinsip pengakuan pendapatan tidak dikaitkan dengan saat kapan uang kas diterima. Pada prinsipnya, pendapatan dan keuntungan diakui bila 2 (dua) kriteria dipenuhi yaitu proses pembentukan/menghasilkan laba dan realisasi.
Proses terbentuk dan terealisasinya pendapatan :
1.  Earning Process (proses pembentukan pendapatan) = konsep terjadinya pendapatan. Pendapatan dianggap terbentuk bersamaan dengan seluruh proses berlangsungnya operasi perusahaan (produksi, penjualan dan pengumpulan piutang).


2.  Realization Process (proses realisasi pendapatan)
Pendapatan dianggap terbentuk setelah produk selesai dikerjakan dan terjual langsung / atas dasar kontrak penjualan.


Tidak ada komentar: